Monday, November 26, 2012

Bercinta dengan Istri Konglomerat part2

 
Disamping itu bodynya tampak seksi sekali dengan buah dada yang besar dan bentuk tubuh yang padat. Sekilas mengingatkan aku pada bintang film panas di jaman tahun 80-an..Entah siapa namanya itu. Merekapun menyuguhkan makanmalam. Kamipun bercerita basa-basi ngalor ngidul sambil menikmati hidangan yang disediakan. 


Ditengah makan malam itu, Santi pamit untuk ke toilet. Dengan matanya dia mengajakku untuk mengikuti dia. "Pak, habis ini pulang aja yuk" kata Santi berbisik perlahan setelah keluar dari ruang makan. "Kenapa?" tanyaku. "Habisnya Santi nggak nafsu lihat Pak Harry itu. Sudah tua, botak, perutnya buncit lagi". Aku tertawa geli dalam hati. Tetapi aku tentu saja tidak menyetujui permintaan Santi. Akusudah ingin menikmati istri Pak Harry yang cantik sekali seperti boneka itu. Kupaksa saja Santi untuk kembali ke ruang makan. Setelah makan, kamipun ke ruangkeluarga sambil nonton video porno untuk membangkitkan gairah kami. Tak lama, seorang gadis pembantu kecil datang untuk menyuguhkan buah-buahan. Tetapi mungkin karena kaget melihat adegan di layar TV home theater itu, tanpa sengaja dia menjatuhkan gelas kristal sehingga pecah berkeping-keping. Kulihat tampakSusan melotot memarahi pembantunya itu, sedangkan si pembantu kecil itu tampak ketakutan sambil meminta maaf berkali-kali. 

Adegan di TV tampak semakin hot saja. Tampak Pak Harry mulai mengerayangi tubuh Santi di sofaseberang. Sedangkan Santi tampak ogah-ogahan melayaninya. "Sebentar Pak.. Santi mau lihat filmnya dulu" Aku tersenyum mendengar alasan Santi ini. Sementara itu Susan minta ijin ke dapur sebentar. Akupun mencoba menikmati adegan di layar TV. Meskipun sebenarnya aku tidak perlu lihat yang seperti ini, mengingat tubuh Susan sudah sangat mengundang gairahku. Tak lama akupun merasa ingin buang air kecil, sehingga akupun pamitan ke belakang. Setelah dari toilet, aku berjalan melintasi dapur untuk kembali keruang keluarga. Kulihat di dalam, Susan sedang berkacak pinggangmemarahi gadis kecil pembantunya tadi. "Ampun non.. Sri nggak sengaja" si gadis kecil memohon belas kasihan pada majikannya, Susan yang cantik itu. "Nggak sengaja nggak sengaja. Enak saja kamu bicara ya. Itu gelas harganya lebih dari setahungaji kamu tahu!!" bentak Susan. "Gajimu aku potong. Biar tau rasakamu.." Si gadis kecil itu terdiam sambil terisak-isak. Sementara wajah Susan menampakkan kepuasan setelah mendamprat pembantunya habis-habisan. Mungkin betul kata orang, kalau wanita kurang dapat menyalurkan hasrat seksualnya, cenderung menjadi pemarah. Melihat adegan itu, aku kasihan juga melihat si gadis pembantu itu. Tetapi entah mengapa justru hasrat birahiku semakin timbul melihat Susan yang sepertinya lemah lembut dapat bersikap galak seperti itu. "Dasar bedinde.. Verveillen!!" Susan masih terus berkacak pinggang memaki-maki pembantunya. Dengan tubuh yang putih bersih dan tinggi, kontras sekali melihat Susan berdiri di depan pembantunya yang kecil dan hitam. "Ampun non.. Nggak akan lagi non.." "Oh Pak Robert.." kata Susan ketika sadar aku berada di pintu dapur. 

Diturunkannya tangan dari pinggangnya dan beranjak ke arahku. "Sedang sibuk ya?" godaku. "Iya nih sedang kasih pelajaran ikpunya pembantu" jawabnya sambil tersenyum manis. "Yuk kita kembali" lanjutnya. Kamipun kembali ke ruang keluarga. Kulihat Santi masih menonton adegan di layar sementara Pak Harry mengelus-elus pahanya. Aku dan Susanpun langsung berciuman begitu duduk di sofa. Aku melakukan"french kiss" dan Susanpun menyambut penuh gairah. Kutelusuri lehernya yang jenjang sambil tanganku meremas buah dadanya yang membusung padat. Susanpun melenguh kenikmatan. Tangannya meremas-remas kemaluanku. Dia kemudian jongkok di depanku yang masih duduk di sofa, sambilmembuka celanaku. Celana dalamku dielusnya perlahan sambil menatapku menggoda. Kemudian disibakkannya celana dalamku ke samping sehingga kemaluankupun mencuat keluar. "Oh..my god.. Bener kata Santi.. Very big.. I like it.." katanya sambilmenjilat kepala kemaluanku. Kemudian dibukanya celana dalamku, sehingga kemaluankupun bebas tanpa adapenghalang sedikitpun di depan wajahnya.

 Dielus-elusnya seluruh kemaluan termasuk buah zakarku dengan tangannya yang halus. Tingkah lakunya seperti anak kecil yang baru mendapat mainan baru. Kemaluankupun mulai dihisap mulut Susan dengan rakus. Sambil mengulum dan menjilati kemaluanku, Susan mengerang,emmhh.. emhh, seperti seseorang yang sedang memakan sesuatu yang sangat nikmat. Kuelus-elus rambutnya yang hitam dan diikat ke belakang itu. Sambil menikmati permainan oralSusan, kulihat suaminya sedang mendapat handjob dari Santi. Tampak Santi mengocok kemaluan Pak Harry dengan cepat, dan tak lama terdengar erangan nikmat Pak Harry saat dia mencapai orgasmenya. Santipun kemudian meninggalkan Pak Harry, mungkin dia pergi ke toilet untukmembersihkan tangannya. Sementara itu Susan masih dengan bernafsu menikmati kemaluanku yang besar.

No comments:

Post a Comment